Permainan Khas Anak Dayak Zaman Dulu
Jumat
Edit
Jaman telah berubah dan bukan hanya anak anak di daerah kota kota besar di jawa yg terkena dampak modernisasi namun anak anak di daerah kalimantan juga terkena dampak modernisasi.
Dan semua jenis permainan anak anak zaman dulu yg merupakan permainan dari nenek moyang nya terputus di mereka karena mereka merasa permainan jaman dulu tidak keren dan jelas kalah melawan permainan permainan modern seperti game yg paling mudah di jumpai sekarang ini.
Saya adalah seorang anak yg dulu nya lahir pada tahun 1994 dan saya beserta kawan kawan adalah generasi terakhir yg memainkan permainan tradisional. Anak anak yg sering menjadi teman saya bermain adalah anak anak yg lahir pada tahun 1992 sampai 1997 waktu itu dan kami kami lah yg masih memainkan permainan tradisional yg di antaranya adalah permainan Balogo, Kelereng, Layang layang, Gasing Dari Ulin (Kayu kalimantan), dan macam macam permainan tradisional lainnya.
Di dalam postingan ini saya mau berbagi pengetahuan mengenai permainan Balogo, yg mana karena dulu saya sangat menggemari permainan Balogo ini. Dan semoga saja tulisan saya ini bisa di baca oleh anak anak jaman sekarang agar mereka bisa mengetahui tentang permainan tradisional ini.
Balogo adalah sebuah nama permainan tradisional yg umumnya di mainkan di pulau kalimantan, jika ada di luar pulau kalimantan saya kurang mengetahui juga namun menurut cerita nenek saya balogo memang asli permainan anak anak dayak di kalimantan. Balogo permainan tradisional yg umumnya menggunakan sebuah tempurung kelapa yg dibuat membentuk segi enam atau segitiga dan juga di buat sebuah stick sekitar 30 centimeter atau sesuai selera lah untuk memukul logo nya (logo sebutan untuk batok kelapa yg dibuat segi enam atau segitiga). Sedangkan tongkat biasanya terbuat dari bambu atau kayu ulin.
Permainan Balogo kalau di lakukan dengan jumlah empat orang misalnya, maka harus hompimlah dulu tujuan nya untuk menentukan team, karena empat adalah angka genap maka bisa berkawan dua melawam dua. Setelah team terpilih maka selanjutnya salah satu dari team melakukan pinsut (pinsut itu adalah sebutan untuk adu jempol (Gajah, Manusia, Semut)). Setelah menentukan team yg kalah maka team yg kalah di harus kan memasang Logo nya dalam keadaan berdiri jarak keduanya bisa mencapai 2 meter karena mereka kan satu team dan mereka kalah mereka hanya menahan serangan dari yg menang. Dan team yg menang pinsut tadi bisa membidik logo lawan daei jarak sekitar 3 meter, jika bidikan mereka tidak mengenai logo lawan yg terpasang maka mereka bakalan kalah dan di suruh memasang logo mereka lagi mengantikan team yg kalah tadi. Dan begitulah kiranya bayangan mengenai permainan ini.
Oh iya permainan ini jaman sekarang karena tidak dimainkan lagi oleh anak anak, maka permainan ini di buat di dalam agenda permainan di dalam festival di kalimantan, seperti di acara isen mulang palangkaraya.
Dan semua jenis permainan anak anak zaman dulu yg merupakan permainan dari nenek moyang nya terputus di mereka karena mereka merasa permainan jaman dulu tidak keren dan jelas kalah melawan permainan permainan modern seperti game yg paling mudah di jumpai sekarang ini.
Saya adalah seorang anak yg dulu nya lahir pada tahun 1994 dan saya beserta kawan kawan adalah generasi terakhir yg memainkan permainan tradisional. Anak anak yg sering menjadi teman saya bermain adalah anak anak yg lahir pada tahun 1992 sampai 1997 waktu itu dan kami kami lah yg masih memainkan permainan tradisional yg di antaranya adalah permainan Balogo, Kelereng, Layang layang, Gasing Dari Ulin (Kayu kalimantan), dan macam macam permainan tradisional lainnya.
Di dalam postingan ini saya mau berbagi pengetahuan mengenai permainan Balogo, yg mana karena dulu saya sangat menggemari permainan Balogo ini. Dan semoga saja tulisan saya ini bisa di baca oleh anak anak jaman sekarang agar mereka bisa mengetahui tentang permainan tradisional ini.
Balogo adalah sebuah nama permainan tradisional yg umumnya di mainkan di pulau kalimantan, jika ada di luar pulau kalimantan saya kurang mengetahui juga namun menurut cerita nenek saya balogo memang asli permainan anak anak dayak di kalimantan. Balogo permainan tradisional yg umumnya menggunakan sebuah tempurung kelapa yg dibuat membentuk segi enam atau segitiga dan juga di buat sebuah stick sekitar 30 centimeter atau sesuai selera lah untuk memukul logo nya (logo sebutan untuk batok kelapa yg dibuat segi enam atau segitiga). Sedangkan tongkat biasanya terbuat dari bambu atau kayu ulin.
Cara Bermain Balogo
Biasanya peraturan permainan Balogo berbeda setiap daerah misalkan saja wilayah Kalteng dan Kalsel bisa mempunyai perbedaan dalam permainan Balogo nya. Beda peraturan saja sih, kalau alat bermain nya sama saja.Permainan Balogo kalau di lakukan dengan jumlah empat orang misalnya, maka harus hompimlah dulu tujuan nya untuk menentukan team, karena empat adalah angka genap maka bisa berkawan dua melawam dua. Setelah team terpilih maka selanjutnya salah satu dari team melakukan pinsut (pinsut itu adalah sebutan untuk adu jempol (Gajah, Manusia, Semut)). Setelah menentukan team yg kalah maka team yg kalah di harus kan memasang Logo nya dalam keadaan berdiri jarak keduanya bisa mencapai 2 meter karena mereka kan satu team dan mereka kalah mereka hanya menahan serangan dari yg menang. Dan team yg menang pinsut tadi bisa membidik logo lawan daei jarak sekitar 3 meter, jika bidikan mereka tidak mengenai logo lawan yg terpasang maka mereka bakalan kalah dan di suruh memasang logo mereka lagi mengantikan team yg kalah tadi. Dan begitulah kiranya bayangan mengenai permainan ini.
Oh iya permainan ini jaman sekarang karena tidak dimainkan lagi oleh anak anak, maka permainan ini di buat di dalam agenda permainan di dalam festival di kalimantan, seperti di acara isen mulang palangkaraya.